Selasa, 19 Juli 2011

Shalat Cegah Kekejian Dan Kemungkaran


Pesan moral dari peringatan Israk Mikraj sesungguhnya orang yang benarbenar melaksanakan shalat harus mampu mencegah terjadinya kekejian dan kemungkaran, serta bagaimana melaksanakan shalat dengan benar.

“Jika kita benarbenar melaksanakan shalat maka tidak akan terjadi perbuatan keji dan kemungkaran. Tidak akan ada penghancuran masjid atau rumah Allah,” kata advokat dan aktivis HMI DR Eggi Sudjana dalam tausiyahnya pada tablig akbar sekaligus peringatan Israk Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW, di Jalan Timor Medan persis di depan reruntuhan Masjid Al Ikhlas, Minggu (17/7).

Menurut Eggi, penghancuran rumah Allah merupakan perbuatan keji, oleh sebab itu, umat Islam harus banyak bersujud kepada Allah SWT. Sebab sujud merupakan lambang kepatuhan, benarbenar melaksanakan shalat sehingga fungsi sosial dari shalat akan terlaksana sehingga terhindar dari kekejian dan kemungkaran.

Selain itu, kata Eggi, kemiskinan yang terjadi di negeri ini karena tidak berjalannya sistem ekonomi keislaman. Secara intelektualitas, tidak mungkin rakyat Indonesia miskin, karena negeri ini memiliki sumber daya alam yang sangat banyak. “Lihat saja di Papua yang kaya sumber daya alamnya, Kalimantan Timur juga. Namun semuanya tidak didistribusikan untuk kepentingan rakyat, apalagi pemerintah memakai konsep kapitalisme, tidak sesuai dengan ajaran Islam,” ujarnya.

Disebutkan Eggi, konsep ekonomi dalam Islam yakni ekonomi yang saling berbagi sesama kita lewat pemberian zakat, infaq dan sadaqah, namun konsep ini yang tidak dijalankan. Oleh sebab itu, umat Islam harus jadi masyarakat yang taqwa sebagai implementasi dari dimensi sosial shalat, kesadaran sosial sangat penting sekali dilakukan dan dibina apalagi menjelang datangnya bulan suci Ramadhan ini.

“Kita harus benarbenar bertaqwa, meningkatkan silaturahim, apalagi Islam tidak pernah menzolimi. Dalam Islam, memaafkan adalah lebih baik dan kita jangan mau diadudomba oleh segelintir kelompok lain,” sebutnyai.

Sekarang ini, lanjut Eggi, jangan ada lagi kebencian diantara kita. Substansinya, Allah SWT sangat sayang kepada ummatNya. Kita harus melakukan musyawarah untuk menyelesaikan kasus peruntuhan Masjid Al Ikhlas, bukan dengan tindakan anarkis. Sebab, Islam tidak pernah menzolimi.

Pelaksanaan tabligh akbar sekaligus memperingati Israk Mikraj tersebut dihadiri seribuan jamaah Masjid Al Ikhlas dan 30 aliansi ormas Islam. Kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan ayatayat suci Alquran oleh qori internasional Drs H Tuah Sirait.

Sumber : Waspada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASJID AL IKHLAS SEBELUM DIBONGKAR

MASJID AL-IKHLAS DIBONGKAR

AKTIFITAS MASJID AL-IKHLAS SETELAH DIROBOHKAN

AUDIENSI KAPOLRESTA/3 SEPT 2010

PELANTIKAN FUISU-MEDAN

DAUROH FUI-SU

INVESTIGASI ASAHAN JILID2

BANTUAN KE SUMBAR

sitti iklan

IKLAN