Kamis, 28 Juli 2011

Penghancuran Masjid Al Ikhlas, Copot Zulfikar Hajar Dari MUI


Medan-ORBIT:Kasus penghancuran Masjid Al Ikhlas Jalan Timor Medan, bukan hanya tindakan pelecehan terhadap agama Islam. Kasus ini juga telah membuat perpecahan di kalangan umat Islam, disebabkan keikutsertaan sekelompok ulama yang mendukung tindakan perubuhan rumah Allah itu.

Seperti diketahui, sejumlah oknum yang mengaku ulama dan ustadz di Kota Medan, di antaranya Zulfikar Hajar dan Hasyim Said terlibat secara langsung dan terang-terangan menyatakan dukungan mereka atas perubuhan Masjid Al Ikhlas pada 4 Mei 2011 lalu.

Keterlibatan dua oknum pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan ini bukan hanya sekedar tandatangan semata. Keduanya disebut-sebut menjadi ‘tim sukses’ (TS) yang dipakai pengembang melalui pihak Kodam I/BB untuk merangkul ormas Islam lainnya. Tujuan menyetujui penghancuran Masjid Al Ikhlas tersebut.

Aliansi Ormas Islam yang menolak penghancuran Masjid Al Ikhlas, menuding Zulfikar Hajar yang dikenal sebagai pimpinan Majelis Ta’lim KBIH Jabal Noor dan selalu tampil dengan pakaian jubah seperti ulama persia ini, sebagai biang kerok dihancurkannya Masjid Al Ikhlas.

Bagaimana tidak, akibat ulahnya yang menandatangani nota kesepahaman mewakili Ormas Islam yang dibuat pihak Kodam I/BB dengan Ormas Islam Kota Medan, menjadi dasar perubuhan Masjid Al Ikhlas.

Padahal jauh hari sebelumnya MUI Sumut bersama Ormas Islam tingkat provinsi yang ada di Sumut dengan tegas menolak relokasi (pemindahan) Masjid Al Ikhlas dari lokasi awal di Jalan Timor yang lahannya sudah dilego kepada pengembang oleh pihak Kodam I/BB.

Selain Zulfikar Hajar, oknum ulama yang ikut mendukung perubuhan Masjid Al Ikhlas ada juga nama Hasyim Said. Mantan Kandepag Labuhanbatu yang juga Plt Ketua Ikatan Persuadaraan Haji Indonesia (IPHI) Medan serta pengurus Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Medan ini juga secara terang-terang mengeluarkan statemen pembenaran peruntuhan Masjid Al Ikhlas.

Bahkan Hasyim Said juga disebut-sebut menerima dana kompensasi atas perubuhan Masjid Al Ikhlas tersebut dengan mengatasnamakan lembaga IPHI Kota Medan.

MUI Medan Diminta Mencopot

Keterlibatan Zulfikar Hajar dan Hasyim Said yang merupakan pengurus MUI Kota Medan itu membuat ‘berang’ Sekretaris Umum (Sekum) MUI Sumut Prof DR H Hasan Bakti Nasution MA, yang dengan tegas menyarankan MUI Kota Medan untuk mencopot keduanya.

“MUI Sumut tidak bisa menindak mereka. Karena Zulfikar Hajar dan Hasyim Said merupakan pengurus MUI Kota Medan. Jadi kita sarankan kepada Prof Hatta supaya mencopot mereka. Tindakan keduanya telah membuat malu kelembagaan, meskipun kedua beralasan tindakan mereka dilakukan atasnama pribadi,” tegas Hasan Bakti.

Bahkan Guru Besar IAIN Sumatera Utara ini mencap keduanya dengan julukan “ulamaus-su’.’ Menurut Hasan, julukan ‘ulamaus-su’’ ini diperuntukan bagi orang-orang yang selama ini bertindak seperti ulama atau ustad, namun tujuannya untuk mengambil keuntungan pribadi bukan bagi kepentingan umat.

Dijelaskan, perilaku ini cenderung berpihak kepada pemerintah dan menjadi ‘corong’ pembenaran atas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. “Saya memberi istilah ‘ulamaus-su’’ yang artinya seorang ulama untuk pemerintah, pejabat, termasuk pengembang, bukan untuk kemaslahatan umat. Terpentinga baginya bisa mendapat keuntungan pribadi,” cibir Hasan.

IPHI Sumut Marah

Keterlibatan Hasyim Said selaku Plt Ketua IPHI Kota Medan juga membuat marah Ketua IPHI Sumut H Ahmad Husein. Bahkan dalam sebuah pertemuan dengan Zulfikar Hajar dan Hasyim Said, H Ahmad Husein yang juga menjabat Bendahara MUI Sumut secara pribadi telah menegaskan ‘putus’ hubungan silaturahmi dengan keduanya.

“Sewatu kami kembali dari pelantikan IPHI Batubara beberapa waktu lalu. Saya tegaskan dengan mereka (red-Zulfikar Hajar dan Hasyim Said), sejak detik ini kita tidak perlu bertemu, sebelum mereka menyadari tindakan mereka yang telah mendukung penghancuran rumah Allah,” tegas H Ahmad Husein.

Informasi diterima harian Orbit, Ketua IPHI Sumut juga telah mencopot H Hasyim Said dari jabatannya sebagai Plt Ketua IPHI Medan dan diganti dengan Drts H Farid Wajedi. Dari kabart diterima pencopotan ini juga disebabkan keterlibatan Hasyim Said yang mendukung perubuhan Masjid Al Ikhlas.

Sementara itu, Zulfikar Hajar yang dimintai konfirmasi terkait tudingan TS tersebut membatahnya. Bahkan dia mengaku tidak pernah menerima uang seperser pun.

Namun saat disinggung mengenai adanya dukungan dengan pembubuhan tandatangan, Zulfikar mengaku karena memenuhi undangan kodam, serta merupakan keputusan bersama.


Sumber : HarianOrbit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASJID AL IKHLAS SEBELUM DIBONGKAR

MASJID AL-IKHLAS DIBONGKAR

AKTIFITAS MASJID AL-IKHLAS SETELAH DIROBOHKAN

AUDIENSI KAPOLRESTA/3 SEPT 2010

PELANTIKAN FUISU-MEDAN

DAUROH FUI-SU

INVESTIGASI ASAHAN JILID2

BANTUAN KE SUMBAR

sitti iklan

IKLAN