Jumat, 24 Juni 2011

Perubuhan masjid Medan dilapori ke DPD


JAKARTA - Aliansi umat Islam berharap pembongkaran masjid atas dasar investasi pengusaha. Pejabat daerah diminta juga tidak berpihak kepada kepentingan sekelompok orang yang dapat memicu kerusuhan SARA.

Demikian kesimpulan yang diharapkan beberapa umat Islam Sumatera Utara (Sumut) diantaranya FUI Sumut, FUI Medan, HMI Medan, serta BKM Masjid Raudhatul Islam dalam audiensi bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Anggota DPD yang hadir yakni DPD Sumatera Utara, Rahmat Shah, dan anggota DPD Jambi, Juniwati T Masjchun Sofwan.

Ketua Umum FUI Sumut, S Timsar Zubil, yang memimpin aliansi mengatakan kehadiran mereka ke DPD untuk menyampaikan aspirasi serta pengawalan secara kelembagaan atas kasus penghancuran rumah ibadah masjid. Beberapa masjid di Sumut khususnya Medan dalam target penghancuran oleh pengembang properti.

Sementara itu ketua bidang hukum dan pengerahan massa FUI Medan, Indra Suheri, menuturkan pihaknya hanya meminta untuk membangun kembali masjid Al Ikhlas di Jalan Timor yang telah dirubuhkan oleh pihak Kodam I/BB. Hal ini merujuk kepada Fatwa MUI Sumut tahun 1983 dan UU No 41/2004.

Dalam aturan tersebut, tidak ada masjid yang berdiri tidak diatas tanah wakaf. "Sehingga seluruh masjid itu masuk dalam tanah wakaf. Dan itu telah dikuatkan oleh beberapa pakar hukum saat dilakukan seminar tentang hak dan kejelasan tanah masjid," kata Suheri.

Dijelaskannya juga, pihaknya dan berbagai ormas Islam terus berupaya di Medan agar masjid yang telah dibangun dengan swadaya masyarakat tersebut dapat didirikan kembali. Suheri mengaku telah menemui berbagai pihak termasuk unsur-unsur Muspida.

"Disini kami berharap DPD dapat menyuarakan dan mengawal hal ini. Kami yakin ada solusi disini karena ditempat lain termasuk pejabat disana terlalu banyak alasan dan tidak dapat diharapkan lagi," katanya.

Anggota DPD Rahmat Shah yang menerima kunjungan tersebut mengaku telah mengikuti masalah tersebut sejak awal. Ia telah melakukan negosiasi dan bertemu berbagai pihak termasuk pimpinan TNI serta Sekretariat Negara terkait masalah ruislaq tanah wakaf tersebut.

Rahmat mendukung upaya yang dilakukan Aliansi Umat Islam Sumut tersebut. Namun Rahmat mengingatkan agar usaha suci pembelaan rumah ibadah tidak dinodai dengan aksi kekerasan dan anarkis. "Saya dukung perjuangan teman-teman sekalian. Namun saya minta jangan anarkis, demo boleh tapi tetap jaga kondusifitas," kata Rahmat Shah.

Keinginan yang baik terangnya juga harus dilakukan dengan proses yang baik. Memperjuangkan kebenaran yang baik namun dirusak dengan perjuangan yang buruk dan salah akan kalah dalam pertempuran.

Sumber : Waspada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASJID AL IKHLAS SEBELUM DIBONGKAR

MASJID AL-IKHLAS DIBONGKAR

AKTIFITAS MASJID AL-IKHLAS SETELAH DIROBOHKAN

AUDIENSI KAPOLRESTA/3 SEPT 2010

PELANTIKAN FUISU-MEDAN

DAUROH FUI-SU

INVESTIGASI ASAHAN JILID2

BANTUAN KE SUMBAR

sitti iklan

IKLAN