Senin, 23 Mei 2011

Menteri Agama Sesalkan Perobohan Paksa Masjid Al-Ikhlas Medan


Masjid Al-Ikhlas di Medan telah berdiri sejak 1975 dan merupakan salah satu masjid tertua di wilayah tersebut. Sekitar pukul 04.00, (Rabu dini hari 04/05 2011) bangunan Masjid Al Ikhlas rata dengan tanah setelah dirobohkan oleh tiga buldozer dan becho.

Perobohan paksa itu dimulai tengah malam diawali dengan melancarkan aksi tindakan kekerasan menyasar 18 orang yang berada di Rumah Allah itu.

Mereka ditarik paksa, dianiaya, dipukul, ditendang, dan diteriaki dengan kasar oleh para penyerang. Menurut saksi mata, ada dua truk kepolisian yang berjaga-jaga di luar masjid.
Pembongkaran bermula dari rencana tukar guling Masjid Al Ikhlas yang berdiri di lahan milik Detasemen Perhubungan TNI AD dengan pihak pengembang PT Gandareksa Mulya yang akan mengosongkan lahan untuk dijadikan lokasi sentra bisnis baru.

Peristiwa beraroma pemaksaan dan kekerasan yang dilangsungkan di Rumah Allah itu menuai protes dari berbagai pihak. Tak kurang, Menteri Agama pun menyeslkannya, dan pihak MUI menyatakan haramnya perbuatan itu.

Inilah berita-beritanya:

Menag Sesalkan Perobohan Masjid Al-Ikhlas Medan

MEDAN – Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali, menyesalkan perobohan Masjid Al-Ikhlas di Jalan Timor Medan oleh Kodam I/BB untuk kepentingan tukar guling lahan tersebut dengan swasta. Menag mengaku sengaja datang ke Medan, selain untuk acara partai juga mencari informasi penyebab dibulzodernya rumah ibadah tersebut.

“Saya baru dapat informasi tentang perobohan masjid itu kemarin. Jadi, kunjungan kerja ke Medan sambil mencari tahu penyebab pembongkaran masjid kebanggaan warga kota Medan itu,” katanya, pagi ini.

Menag mengaku datang ke Medan menggali informasi soal perobohan masjid tersebut mengenai status tanahnya. Demikian juga apakah pembangunannya dilakukan secara swadaya atau bagaimana sebelumnya.

Bahkan yang paling penting lagi, lanjutnya, apakah pihak yang merobohkan sudah membangun kembali di lokasi baru yang lebih representatif. “Kalau tidak ada masjid pengganti yang representatif, saya sangat menyesalkan,” ujarnya.

Menag menegaskan tidak ada salahnya kaum muslimin tetap menjalankan shalat di lokasi robohan masjid tersebut.

Sementara itu, Ustadz KH Muhammad Al Khathat, mengingatkan agar umat Islam harus hati-hati terhadap musuh-musuh Allah yang berusaha untuk memecah belah sesama umat Islam. Jangan ada konflik di antara umat Islam dan sebaliknya umat Islam harus mencegah terjadinya perbuatan mungkar.

“Kita harus berjuang menegakkan Islam dan jangan takut kepada kaum kafir dan penguasa yang zalim. Sesungguhnya kekuatan itu milik Allah,” tegas Al Khathat saat memberikan khutbah Jumat di ruas Jalan Timor persis di depan puing-puing Masjid Al-Ikhlas yang telah rata dengan tanah itu.

Sumber :
Waspada
Suara Islam
KoranMuslim
PolrestaMedan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASJID AL IKHLAS SEBELUM DIBONGKAR

MASJID AL-IKHLAS DIBONGKAR

AKTIFITAS MASJID AL-IKHLAS SETELAH DIROBOHKAN

AUDIENSI KAPOLRESTA/3 SEPT 2010

PELANTIKAN FUISU-MEDAN

DAUROH FUI-SU

INVESTIGASI ASAHAN JILID2

BANTUAN KE SUMBAR

sitti iklan

IKLAN