Jumat, 29 April 2011

Pangdam I/BB digugat najir masjid dengan 44 Pengacara Medan

MEDAN - Buntut rencana penggusuran Masjid Al Ikhlas di Jaln Timur Medan, kemarin Badan Kenajiran Mesjid tersebut secara resmi menggugat Pangdam I/BB ke Pengadilan Negeri (PN) Medan.

Ketua tim TPM HMK Aldian Pinem menjelaskan bahwa gugatan sudah didaftarkan ke Pengadilan Negeri (PN) Medan dengan nomor register 220/Pdt.G/2011/PN Medan.

Anggota yang tergabung dalam TPM ini sebanyak 44 orang berasal dari elemen pengacara kota Medan. “Sebagian dari anggota tim telah menandatangani untuk membela hak-hak dari Mesjid Al Ikhlas,” kata Pinem usai mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri Medan.

Rencananya, hari ini beberapa pengacara lainnya akan kembali dipanggil oleh Aldian selaku ketua tim, untuk menandatangani surat kerjasama.

"Tim ini juga dibentuk secara spontan ini telah setuju bergabung, namun baru sebagian yang menandatangani. Besok saya akan panggil lagi untuk mereka bergabung di tim kita," ujarnya.

Ditegaskannya, setelah mendaftarkan gugatannya tim juga berencana menyampaikan surat bernomor 01/TPM-A/IV/2011, yang ditujukan kepada panglima kodam IBB agar segera memberikan perlindungan kepada Mesjid Al Ikhlas untuk tidak dilakukan pembongkaran.

"Memang ini tiba-tiba. Kami dapat informasi besok atau dalam waktu dekat Mesjid Al Ikhlas yang berada Jalan Jawa akan dibongkar oleh pihak pengembang atas restu Kodam. Tanda-tanda pembongkaran sudah tampak, yaitu pagar seng yang menutup mesjid telah dibuka. Status mesjid adalah wakaf dan tidak bisa dibongkar semena-mena harusnya," katanya lagi.

Dalam hal, Kodam yang mengaku pemilik tahan diatas lahan Masjid, segera mengurungkan niat untuk merestui pembongkaran karena akan memicu kemarahan umat Islam di Sumatera Utara bahkan Indonesia.

Ditambahkan Aldian, Majelis Ulama Indonesia Kota Medan dan Sumatera Utara juga telah menyatakan tanah tersebut wakaf. Itu ditandai dengan seringnya masyarakat melakukan ibadah di masjid yang berdiri sejak 1967 silam.

Untuk menghindari konflik sara, Aldian berulang-ulang menjelaskan agar Pangdam I BB segera mengambil sikap arif. Pasalnya, kondisi saat ini terkait kerawanan isu agama sangat dikhawatirkan, sebab mesjid adalah simbol umat Islam yang sakral.

"Selain melayangkan surat ke Pangdam, kita juga beri surat tembusan ke Jakarta untuk Kasad. Kami berharap kasus ini jangan menjadi pemicu kemarahan umat Islam dan terjadi bentrokan besar," ujarnya lagi.

Aldian juga mengatakan, pihak Kodam dan pengembang harusnya paham titik permasalahan sebenarnya. Dimanapun di Republik ini, dikatakannya kalau sudah dipergunakan sebagai sarana ibadah umum dan telah menjalankan kotak infak tidak bisa dikuasai lagi oleh siapapun. "Tetapi kalau mesjid pribadi beda cerita".

Jika kenyataannya, pihak Kodam tetap melakukan pembongkaran terhadap bangunan Masjid Al Ikhlas, Aldian menegaskan tidak menjadi tanggung jawab mereka terjadi bentrokan atau kemarahan umat Islam di kota Medan.

Dijelaskan Aldian, pihaknya selaku Tim Pengacara Masjid Al Ikhlas hanya bertindak meredam kemarahan warga Islam. Terkait adanya niat Tim Pembela Muslim (TPM) melayangkan surat gugatan lagi ke Pangdam I BB, itu menjadi hak mereka sebagai umat Islam.

Sementara itu, pihak kenaziran Mesjid Al Ikhlas yang diwakili oleh Sudirman Timsar Zubir, mengatakan besok (hari ini) setelah usai melakukan sholat Jumat akan melakukan demo yang dihadiri lebih dari 500 orang yang tergabung dalam ormas Islam, menolak dan menuntut agar rencana pembongkaran masjid segera dihapuskan.

sumber :
Waspada Online
Tribun
Dna Berita

Senin, 25 April 2011

Alhamdulillah, 3 Kali Dibakar, Masjid Fii Sabilillah Berdiri Kembali

Tiga kali dibakar, tahun 1986, 2008, dan Juli 2010 yang lalu, Masjid Fii Sabilillah yang terletak di Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir secara simbolik telah diresmikan dengan serah terima kunci Masjid Fii Sabilillah dari Forum Ummat Islam Sumatera Utara kepada BKM / Nadzir Masjid tersebut pada hari Sabtu/23 April 2011 yang disaksikan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Lumban Julu Bapak Hasiholan. Acara persemian diikuti oleh sedikitnya 100 orang warga Muslim sekitar masjid Fii Sabilillaah yang terletak di Jalan Lintas Parapat-Porsea.

Dalam laporannya, Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Fii Sabilillah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur yang telah membantu warga dalam penyelesaian pembangunan Masjid tersebut. Menanggapai motif pembakaran yang telah dilakukan OTK terhadap masjid mereka, dirinya mengaku tidak tahu menahu dan bingung mengapa Masjid yang merupakan Rumah Suci Ummat Islam itu tega dibakar.

Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Tobasa, Bapak Hasiholan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Forum Ummat Islam Sumatera Utara yang telah membantu dalam penyelesaian Pembangunan Masjid Fii Sabilillah tersebut. Ia juga berharap bahwa dengan Indahnya Masjid yang telah dibangun, beserta fasilitas yang lumayan lengkap, maka semangat Ummat islam pun akan semakin besar untuk memakmurkan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT di dalam Masjid ini.

Acara peresmian juga diisi oleh Tausiyah dari salah seorang Ketua Forum Umat Islam Sumatera Utara, yakni Ustd Heriansyah, Sag. Dalam tausiyahnya, Ustd Heriansyah meminta kepada Ummat Islam yang berada di sekitar Masjid bersabar, dan senantiasa selalu mendekatkan diri pada Allah SWT, sebab Kondisi Ummat Islam dilain tempat serta di belahan dunia pun sedang dizhalimi. Ust Heriansyah mencontohkan kedzholiman yang tengah dialami oleh Ummat Islam yang berada di sekitar Masjid Al Ikhlas, Jl Timor Medan, 2 Masjid yang di bakar di Asahan, dan lainnya. Dia juga meyakinkan Ummat Islam yang berada di Tobasa bahwa semua orang mukmin adalah bersaudara, jadi jangan merasa sendiri dalam menjalankan Islam dan mempertahankan Islam. Pihaknya akan berusaha senantiasa menjalin komunikasi yang intensif guna pengembangan DaĆ¢€™wah islam di daerah tersebut.

Disela-sela silaturahmi dengan warga, Ketua Umum Forum Ummat islam Sumatera Utara yang juga ikut serta dalam rombongan tersebut, memberikan waktu untuk berkomentar atas Peresmian Masjid yang asri itu.

Dalam komentarnya Ustd Timsar Zubil menerangkan kronologis yang akhirnya FUI-SU mendampingi dan membantu pembangunan kembali Masjid Fii Sabilillah tersebut. Ustd yang dikenal dengan Ketegasannya dalam bersikap ini menyayangkan sikap Aparat Keamanan yang menganggap sepele persoalan2 Kedzholiman terhadap Masjid di Sumatera Utara. Terbukti dengan masih belum ditanggkap dan diungkapnya kasus pembakaran Masjid Fii Sabilillah yang hampir setahun lalu terjadi. Beliau hanya berharap bahwa Ummat Islam di sekitar Masjid itu mampu mengemban amanah untuk memakmurkan masjid yang merupakan tugas yang lebih berat dari sekedar membangun masjid. Dan terus berharap agar pengungkapan kasus pembakaran Rumah Allah itu segera tuntas.
(Afrian Effendi]

sumber :Muslimdaily.net, voa-islam.com, hidayatullah.com

Jumat, 15 April 2011

PEMBAKAR 2 MASJID DIASAHAN AKHIRNYA DITANGKAP

Mesjid di Asahan Ditangkap Polisi”

Kamis, 14 April 2011

>>>>>>>>>>>

ASAHAN – Pihak Kepolisian akhirnya berhasil mengamankan seorang tersangka, yang diduga melakukan pembakaran terhadap dua mesjid di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan, akhir Maret lalu.

Kapolres Asahan AKBP J. Didik, menyatakan, tersangka bernama Sueb 29 tahun, warga Desa Aek Loba. Pembakaran dua masjid yang diduga dilakukan tersangka, karena sakit hati terhadap perlakuan warga terhadap dirinya. Tersangka sering
dikucilkan, karena tingkah lakunya yang ‘nakal’.

Kesal dengan perlakuan itu, tersangka kemudian membakar kedua masjid pada 31 Maret 2011 malam. Masjid Jami’ At Taqwa di Desa Aek Loba Pekan, dan Masjid Nur Hikmah di Aek Loba. Lokasi antara kedua masjid yang berada di Kecamatan Aek Kuasan ini tidak terlalu jauh. Tindakan pembakaran masjid ini, kata Kapolres Didik, tidak ada kaitannya dengan Suku Agama Ras dan Antargolongan.

Kepala Polres Asahan AKBP J. Didik menyatakan, penangkapan tersangka dilakukan pada Rabu (13/4/2011) dinihari, tak lama setelah tersangka melakukan aksi pembakaran terhadap beberapa bangunan di Desa Aek Loba, yakni kantor kepala desa, bengkel, dan satu unit rumah kosong. Dari tangan tersangka diperoleh barang bukti berupa korek api, obeng dan kunci segitiga.

“Bermula ketika kita mendengar ada peristiwa kebakaran di Aek Kuasan, seterusnya saya dan beberapa personel segera menuju lokasi, dan tak lama kemudian tersangka berhasil ditangkap saat akan melakukan pembakaran lagi pos Socfindo,” kata Didik.

“Tidak ada unsur SARA dalam hal ini. Tersangka juga beragama Islam,” kata Didik sembari menyatakan pihaknya akan memeriksakan tersangka kepada psikiater untuk memastikan apakah tersangka mengalami gangguan
kejiwaan apa tidak. (Azan)

Sumber : Polres Asahan

Senin, 11 April 2011

MUI Dan Elemen Masyarakat Sumut Bahas 2 Masjid Yang di Bakar di Asahan

MUI Dan Elemen Masyarakat Sumut Bahas Pembakaran Mesjid

MEDAN | DNA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut yang merupakan wadah musyawarah para ulama zu'ama dan cendekiawan merasa resah dan risau atas pembakaran dua mesjid (Mesjid Nur Hikmah dan Mesjid At Taqwa ) di kabupaten Asahan pada Kamis dini hari 31 Maret 2011 yang lalu.

Merasa persoalan ini cukup urgen dan meresahkan Umat Islam melalui ketua harian DR. H. Maratua Simanjuntak dan sekretaris umum Prof. Dr. Hasab Bakti Nasution,MA MUI Sumut merasa perlu mengadakan presentase atas peristiwa pembakaran mesjid tersebut.

Menindak lanjuti hal itu maka MUI Sumut pada Rabu 13 April 2011 di kantor Dewan Pengurus (DP) MUI Sumut Jalan Majelis Ulama Nomor 3 (Jalan DR. Sutomo Ujung) Medan mengadakan rapat dengan mengundang sejumlah instansi, lembaga dan Ormas Islam diantaranya DP MUI Kabupaten Asahan, Badan Kenaziran Mesjid (BKM) Asahan, Forum Umat Islam (FUI) Sumut dan beberapa lembaga elemen masyarakat Islam
terkait lainnya.

Salah seorang pengurus FUI Sumut Afrian sebelum bertolak bersama delegasi investigasi elemen masyarakat Islam ke Mesjid Nur Hikmah dan Mesjid At Taqwa di Asahan kepada DNABerita di Medan Minggu pagi (10/4/2011) di Medan mengatakan, investigasi dan kunjungan silaturahmi yang dilakukan ini ke Mesjid Nur Hikmah dan Mesjid Taqwa adalah untuk yang kesekian kalinya. Rapat dan presentase yang di gelar MUI Sumut itu nanti sangat bermanfaat bagi masyarakat.

"FUI Sumut adalah salah satu Ormas Islam yang nanti akan memberikan presentase dan berbagai keterangan secara komplit. Keterangan-keterangan yang dipaparkan disertai beberapa bukti yang mengikuti keterangan tersebut. Diantaranya berupa foto dan video shooting asli ketika dan sesudah kedua mesjid itu dibakar," urai aktivis Islam ini singkat.

sumber : DNA BERITA.COM

Jumat, 08 April 2011

Organisasi Islam Tuntut Pengungkapan Kebakaran Dua Masjid

Sebanyak 24 organisasi Islam menuntut pihak kepolisian untuk mengungkap kasus kebakaran dua masjid di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara pada 31 Maret 2011.

“Banyak hal mencurigakan yang dapat menjadi indikasi kalau kebakaran itu disengaja,” kata Ketua Umum Forum Umat Islam (FUI) Sumut Sudirman Timsar Zubil di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Timor Medan, kemarin.

Sebelum memberikan keterangan, perwakilan 24 organisasi Islam itu menayangkan video kebakaran dua masjid itu yang direkam melalui telepon genggam warga dan sejumlah gambar setelah peristiwa tersebut.

Setelah itu, Sudirman Timsar mengatakan, pihaknya dikagetkan setelah mengetahui adanya dua mesjid di Asahan yang terbakar dalam waktu yang hampir bersama yakni Masjid Nur Hikmah dan Mesjid Taqwa di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan.

“Masjid Taqwa terbakar sekitar pukul 01.30 WIB, sedangkan Masjid Nur Hikmah pukul 02.00 WIB,” katanya.

Pihaknya telah mengutus tim untuk melihat kondisi kedua masjid itu, sekaligus meminta bukti yang mungkin ada untuk dipelajari.

Namun, kata Sudirman Timsar, setelah bukti itu didapatkan, termasuk rekaman peristiwa kebakaran yang direkam salah seorang warga melalui telepon genggam, cukup banyak keanehan dan keganjilan yang layak ditelusuri.

baca selengkapnya..........

24 organisasi Islam menuntut kepolisian mengungkap kasus kebakaran dua masjid di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada 31 Maret 2011.

24 organisasi Islam menuntut kepolisian mengungkap kasus kebakaran dua masjid di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada 31 Maret 2011.

"Banyak hal mencurigakan yang dapat menjadi indikasi kalau kebakaran itu disengaja," kata Ketua Umum Forum Umat Islam (FUI) Sumut Sudirman Timsar Zubil di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Timor Medan, Minggu (3/4).

Perwakilan 24 organisasi Islam itu juga menayangkan video kebakaran yang direkam melalui telepon genggam warga dan sejumlah gambar setelah peristiwa tersebut. Setelah itu, Sudirman mengatakan pihaknya dikagetkan setelah mengetahui adanya dua mesjid di Asahan yang terbakar dalam waktu yang hampir bersama yakni Masjid Nur Hikmah dan Mesjid Taqwa di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan. "Masjid Taqwa terbakar sekitar pukul 01.30 WIB, sedangkan Masjid Nur Hikmah pukul 02.00 WIB," katanya.

Pihaknya telah mengutus tim untuk melihat kondisi kedua masjid itu, sekaligus meminta bukti yang mungkin ada untuk dipelajari. Namun, kata Sudirman setelah bukti itu didapatkan, termasuk rekaman peristiwa kebakaran yang direkam salah seorang warga melalui telepon genggam, cukup banyak keanehan dan keganjilan yang layak ditelusuri.

Ia mencontohkan ditemukannya sajadah yang dikumpulkan dan dibakar di lantai mesjid untuk membakar kayu penyanggah kubah di Mesjid Nur Hikmah yang rubuh. Padahal, kata dia, sajadah-sajadah tersebut selalu dikumpulkan di bagian belakang mesjid jika telah selesai digunakan untuk shalat.

Anehnya lagi, yang terbakar dalam mesjid itu hanya bagian lantai dan berpusat di bawah kubah. "Sedangkan dindingnya tidak terbakar sama sekali," katanya.

baca selengkapnya.......

24 organisasi Islam menuntut kepolisian mengungkap kasus kebakaran dua masjid di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada 31 Maret 2011

“Banyak hal mencurigakan yang dapat menjadi indikasi kalau kebakaran itu disengaja,” kata Ketua Umum Forum Umat Islam (FUI) Sumut Sudirman Timsar Zubil di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Timor Medan, Minggu (3/4).

Perwakilan 24 organisasi Islam itu juga menayangkan video kebakaran yang direkam melalui telepon genggam warga dan sejumlah gambar setelah peristiwa tersebut. Setelah itu, Sudirman mengatakan pihaknya dikagetkan setelah mengetahui adanya dua mesjid di Asahan yang terbakar dalam waktu yang hampir bersama yakni Masjid Nur Hikmah dan Mesjid Taqwa di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan. “Masjid Taqwa terbakar sekitar pukul 01.30 WIB, sedangkan Masjid Nur Hikmah pukul 02.00 WIB,” katanya.

Pihaknya telah mengutus tim untuk melihat kondisi kedua masjid itu, sekaligus meminta bukti yang mungkin ada untuk dipelajari. Namun, kata Sudirman setelah bukti itu didapatkan, termasuk rekaman peristiwa kebakaran yang direkam salah seorang warga melalui telepon genggam, cukup banyak keanehan dan keganjilan yang layak ditelusuri.

Ia mencontohkan ditemukannya sajadah yang dikumpulkan dan dibakar di lantai mesjid untuk membakar kayu penyanggah kubah di Mesjid Nur Hikmah yang rubuh. Padahal, kata dia, sajadah-sajadah tersebut selalu dikumpulkan di bagian belakang mesjid jika telah selesai digunakan untuk shalat.

Anehnya lagi, yang terbakar dalam mesjid itu hanya bagian lantai dan berpusat di bawah kubah. “Sedangkan dindingnya tidak terbakar sama sekali,” katanya.

Temuan lain yang membuat pihaknya curiga adalah kondisi kabel listrik di Masjid Nur Hikmah yang tidak mengalami kerusakan meski pihak kepolisian menyebutkan kebakaran tersebut disebabkan arus pendek yang berawal dari korsleting listrik.

Ke-24 ormas Islam itu menilai pihak kepolisian setempat tidak serius mengungkap kasus kebakaran karena tidak menjadikan bukti di lapangan sebagai bukti penyelidikan. “Kalau korsleting, kenapa kabel listriknya tidak ada yang rusak. Lalu, kenapa dindingnya tidak terbakar, hanya di bagian lantai saja,” katanya.

Kebakaran masjid di Asahan harus diungkap

Sebanyak 24 organisasi Islam menuntut pihak kepolisian untuk mengungkap kasus kebakaran dua masjid di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara pada 31 Maret 2011.

“Banyak hal mencurigakan yang dapat menjadi indikasi kalau kebakaran itu disengaja,” kata Ketua Umum Forum Umat Islam (FUI) Sumut, Sudirman Timsar Zubil,di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Timor Medan

Sebelum memberikan keterangan, perwakilan 24 organisasi Islam itu menayangkan video kebakaran dua masjid itu yang direkam melalui telepon genggam warga dan sejumlah gambar setelah peristiwa tersebut.

Setelah itu, Sudirman Timsar mengatakan, pihaknya dikagetkan setelah mengetahui adanya dua mesjid di Asahan yang terbakar dalam waktu yang hampir bersama yakni Masjid Nur Hikmah dan Mesjid Taqwa di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan.

“Masjid Taqwa terbakar sekitar pukul 01.30 WIB, sedangkan Masjid Nur Hikmah pukul 02.00 WIB,” katanya.

Pihaknya telah mengutus tim untuk melihat kondisi kedua masjid itu, sekaligus meminta bukti yang mungkin ada untuk dipelajari.Namun, kata Sudirman Timsar, setelah bukti itu didapatkan, termasuk rekaman peristiwa kebakaran yang direkam salah seorang warga melalui telepon genggam, cukup banyak keanehan dan keganjilan yang layak ditelusuri.

baca selengkapnya.........

2 MASJID DI ASAHAN DIBAKAR

24 organisasi Islam menuntut kepolisian mengungkap kasus kebakaran dua masjid di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada 31 Maret 2011.

“Banyak hal mencurigakan yang dapat menjadi indikasi kalau kebakaran itu disengaja,” kata Ketua Umum Forum Umat Islam (FUI) Sumut Sudirman Timsar Zubil di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Timor Medan, Minggu (3/4).

Perwakilan 24 organisasi Islam itu juga menayangkan video kebakaran yang direkam melalui telepon genggam warga dan sejumlah gambar setelah peristiwa tersebut. Setelah itu, Sudirman mengatakan pihaknya dikagetkan setelah mengetahui adanya dua mesjid di Asahan yang terbakar dalam waktu yang hampir bersama yakni Masjid Nur Hikmah dan Mesjid Taqwa di Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan. “Masjid Taqwa terbakar sekitar pukul 01.30 WIB, sedangkan Masjid Nur Hikmah pukul 02.00 WIB,” katanya.

Pihaknya telah mengutus tim untuk melihat kondisi kedua masjid itu, sekaligus meminta bukti yang mungkin ada untuk dipelajari. Namun, kata Sudirman setelah bukti itu didapatkan, termasuk rekaman peristiwa kebakaran yang direkam salah seorang warga melalui telepon genggam, cukup banyak keanehan dan keganjilan yang layak ditelusuri.

baca selengkapnya.......

24 Organisasi Islam: Usut Pembakaran 2 Masjid di Asahan

Gelombang massa dan organisasi Islam menuntut pengusutan
pembakaran dua Masjid, yakni At Taqwa dan Nur Himah di Kecamatan Aek
Kuasan, Kabupaten Asahan membesar.
Informasi dikumpulkan Harian Orbit, hingga Senin (4/4) diketahui,
sebanyak 24 organisasi Islam sepakat menyatakan, dua Masjid itu bukan
terbakar namun dibakar.
“Banyak hal mencurigakan yang dapat menjadi indikasi kalau kebakaran
itu disengaja,” kata Ketua Umum Forum Umat Islam (FUI) Sumut, Sudirman
Timsar Zubil,di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Timor Medan.
Sebelum memberikan keterangan, perwakilan 24 organisasi Islam itu
menyayangkan video kebakaran dua masjid itu yang direkam melalui
telepon genggam warga dan sejumlah gambar setelah peristiwa tersebut.
Sudirman Timsar mengatakan, dua masjid di Asahan yang terbakar dalam
waktu yang hampir bersama yakni Masjid Nur Hikmah dan Masjid Taqwa di
Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan, janggal.
“Masjid Taqwa terbakar sekitar pukul 01.30 WIB, sedangkan Masjid Nur
Hikmah pukul 02.00 WIB,” katanya.

Bentuk Tim Investigasi
Dia mengaku, telah mengutus tim untuk melihat kondisi kedua Masjid
itu, sekaligus meminta bukti yang mungkin ada untuk dipelajari. Dari
temuan tim, kata Sudirman Timsar, setelah bukti itu didapatkan,
termasuk rekaman peristiwa kebakaran oleh salah seorang warga melalui
telepon genggam, cukup banyak keanehan dan keganjilan yang layak
ditelusuri.

baca selengkapnya.......

Kodam I/BB Bangun Musholla Dilahan Tak Berizin

MEDAN | DNA - Pembangunan Musholla Al- Abror yang diklaim pihak Kodam I/BB sebagai pengganti Masjid Al-Ikhlas di Jalan Timor(saat ini tengah konflik dengan Ormas Islam) ternyata tidak memiliki izin dari pihak PT Kereta Api (Persero) Divisi Regional I Sumut. Hal itu diakui oleh Badan Kenaziran Musholla (BKM) Al-Abror Sobaruddin kepada wartawan, di Masjid Al-Abror tersebut.

baca selengkapnya....

MASJID AL IKHLAS SEBELUM DIBONGKAR

MASJID AL-IKHLAS DIBONGKAR

AKTIFITAS MASJID AL-IKHLAS SETELAH DIROBOHKAN

AUDIENSI KAPOLRESTA/3 SEPT 2010

PELANTIKAN FUISU-MEDAN

DAUROH FUI-SU

INVESTIGASI ASAHAN JILID2

BANTUAN KE SUMBAR

sitti iklan

IKLAN